Dalam semangat berbagi di bulan suci Ramadan, lembaga mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat menggelar aksi sosial dengan membagikan takjil gratis kepada masyarakat. Kegiatan yang berlangsung di depan Kampus Universitas Alkhairaat, Jalan Diponegoro Kota Palu, ini merupakan hasil kolaborasi antara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi, Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM), Himpunan Mahasiswa Kewirausahaan (HMK), Mapala Iguana, Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM), serta Mahasiswa Pencinta Musholla (MPM).

Puluhan mahasiswa dengan penuh semangat membagikan ratusan paket takjil kepada pengguna jalan, baik pejalan kaki, pengendara motor, maupun masyarakat sekitar yang sedang melintas. Kegiatan ini mendapat respons positif dari masyarakat yang merasa terbantu dengan adanya takjil gratis menjelang waktu berbuka puasa.

Ketua BEM Fakultas Ekonomi, Fadlillat Insan Ramadhan, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian dan kebersamaan di bulan suci Ramadan.

“Kegiatan berbagi takjil ini merupakan bentuk nyata kepedulian mahasiswa Fakultas Ekonomi terhadap masyarakat. Ramadan adalah momentum untuk meningkatkan kebersamaan dan kepedulian sosial. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat serta menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berbagi kebaikan,” ujar Fadlillat.

Selain sebagai aksi sosial, kegiatan ini juga menjadi ajang bagi Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat untuk lebih dikenal oleh masyarakat luas. Para mahasiswa memanfaatkan momen ini untuk memperkenalkan program-program studi yang ada di Fakultas Ekonomi, seperti Manajemen dan Kewirausahaan, serta peluang akademik dan profesional yang ditawarkan.

“Kami juga ingin menunjukkan bahwa Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat bukan hanya berorientasi pada akademik, tetapi juga memiliki nilai sosial yang tinggi. Kami berharap melalui kegiatan ini, masyarakat semakin mengenal Fakultas Ekonomi dan tertarik untuk bergabung menjadi bagian dari kami di masa depan,” tambah Fadlillat.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semangat kebersamaan, kepedulian, serta sinergi antarlembaga mahasiswa semakin tumbuh. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi tradisi tahunan yang tidak hanya mempererat hubungan sosial, tetapi juga memperkenalkan Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat kepada masyarakat sebagai institusi pendidikan yang aktif dan berkontribusi bagi lingkungan sekitar. (RM)

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat kembali menunjukkan komitmennya dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan menggelar aksi penanaman pohon di Desa Beka, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pelestarian lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penghijauan.

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat yang diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Labandingi Latoki, S.E., M.M., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Kami ingin memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, terutama dalam menjaga lingkungan. Penanaman pohon ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi ekosistem dan masyarakat sekitar,” ujarnya.

Kegiatan ini diikuti oleh dosen, mahasiswa, serta masyarakat Desa Beka yang turut serta dalam proses penanaman pohon. Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Iguana juga turut berpartisipasi dalam aksi ini, membantu dalam aspek teknis penanaman serta memberikan edukasi terkait pentingnya konservasi lingkungan. Jenis pohon yang ditanam antara lain mahoni, trembesi, dan alpukat, yang diharapkan dapat membantu dalam penghijauan sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.

Kepala Desa Beka, Mohammad Fitrah, SP, mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat.

“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan kepedulian yang diberikan. Kegiatan ini tidak hanya menambah ruang hijau di desa kami, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan,” katanya.

Selain penanaman pohon, kegiatan ini juga diisi dengan sesi edukasi mengenai pengelolaan lingkungan dan ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat desa. Para mahasiswa dan dosen memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara aspek ekonomi dan kelestarian lingkungan.

Diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan dan menjadi inspirasi bagi institusi lain untuk turut serta dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui aksi nyata.

Nurul Faija Mandahari, mahasiswa Universitas Alkhairaat Palu, Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, berbagi cerita tentang pengalamannya mengikuti Program Kampus Mengajar Angkatan 8 di SMKN 3 Manado, Sulawesi Utara. Dalam wawancara dengan tim redaksi Karama.id, mahasiswa yang akrab disapa Nurul ini mengungkapkan pengalaman dan tantangan yang dihadapinya selama menjalani program tersebut.

Nurul mengungkapkan bahwa momen paling berkesan selama mengikuti program ini adalah ketika ia melihat langsung perkembangan siswa yang ia ajar. Salah satu pengalaman yang tidak terlupakan adalah saat seorang siswa, yang awalnya kesulitan memahami materi, akhirnya mampu menjawab pertanyaan dengan percaya diri.

“Melihat wajah siswa bersinar ketika dia meraih keberhasilan memberikan kepuasan tersendiri. Interaksi dengan siswa dan rekan mahasiswa juga memperkaya pengalaman saya, mengajarkan arti kerja sama dan saling mendukung. Setiap tawa, tantangan, dan pencapaian kecil di kelas membuat saya menyadari pentingnya pendidikan dalam membentuk masa depan mereka,” tuturnya.

Namun, Nurul juga mengakui bahwa tantangan terbesar yang dihadapinya selama program adalah komunikasi dan pemahaman siswa yang berbeda-beda. Selain itu, keterbatasan fasilitas dan materi ajar sering kali menjadi hambatan dalam proses belajar-mengajar.

“Untuk mengatasi kesulitan, saya biasanya mengevaluasi situasi terlebih dahulu. Saya berusaha memahami penyebab masalah, baik itu terkait pemahaman siswa, fasilitas yang terbatas, atau dinamika kelas. Saya juga aktif berkomunikasi dengan siswa untuk mendengarkan masukan mereka, serta berdiskusi dengan rekan pengajar untuk menemukan strategi yang efektif,” ujarnya.

Menurut Nurul, metode pengajaran yang fleksibel dan adaptif terhadap kebutuhan siswa menjadi kunci keberhasilan. Ia lebih sering menggunakan pendekatan interaktif, seperti diskusi kelompok dan pembelajaran berbasis proyek, daripada metode ceramah tradisional.

“Saya juga memberikan umpan balik yang konstruktif agar siswa merasa dihargai dan termotivasi untuk belajar. Penggunaan media pembelajaran seperti video, permainan edukatif, dan alat bantu visual membuat materi lebih menarik dan mudah dipahami,” tambahnya.

Program Kampus Mengajar, menurut Nurul, memberikan dampak positif bagi siswa yang ia ajar. Peningkatan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses belajar terlihat jelas. Banyak siswa yang sebelumnya kurang antusias menjadi lebih aktif bertanya dan berpartisipasi dalam diskusi kelas.

“Program ini tidak hanya meningkatkan pemahaman akademis mereka, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan kemandirian dalam belajar. Kegiatan yang menyenangkan dan interaktif membuat mereka lebih menikmati proses belajar,” ujar mahasiswa semester lima ini.

Selain interaksi dengan siswa, Nurul juga mendapatkan dukungan positif dari guru dan staf sekolah. Diskusi mengenai metode pengajaran yang efektif membantu memperkaya wawasannya dalam menghadapi tantangan di kelas.

“Suasana kolaboratif dengan guru dan staf memungkinkan kami saling membantu dalam merancang kegiatan pembelajaran yang relevan. Hal ini menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, di mana semua pihak merasa memiliki peran penting dalam keberhasilan pendidikan,” ungkapnya.

Setelah menyelesaikan program Kampus Mengajar, Nurul merasakan perubahan signifikan dalam dirinya, terutama dalam hal kepercayaan diri dan keterampilan mengajar. Ia menjadi lebih berani mencoba metode pengajaran inovatif yang sebelumnya diragukan.

“Pengalaman bekerja langsung dengan siswa dari berbagai latar belakang meningkatkan empati saya. Saya juga lebih terhubung dengan sesama pendidik berkat kolaborasi selama program ini,” tuturnya.

Nurul menutup ceritanya dengan pesan kepada mahasiswa yang akan mengikuti program Kampus Mengajar berikutnya. Ia menyarankan agar mereka datang dengan pikiran terbuka, semangat untuk belajar, dan kesiapan menghadapi tantangan.
“Jalin hubungan baik dengan siswa, rekan guru, dan staf sekolah. Jangan ragu mencoba metode pengajaran kreatif dan interaktif, serta selalu siap menerima umpan balik. Ingatlah bahwa peran pendidik sangat berpengaruh; setiap usaha yang dilakukan dapat memberikan dampak besar dalam kehidupan siswa,” pungkasnya.

Tujuh Mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Alkhairaat dinyatakan lulus pada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, (MBKM).

MBKM adalah program yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja.

Melalai surat rektor Universitas Alkhairaat, Nomor 067/ST/UA/II/2023, tanggal 6 Februari 2023, ketujuh mahasiswa ini dilepas secara resmi di ruangan Rektor. Mereka akan ditempatkan di sejumlah sekolah di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.

Dalam pelepasan, Rektor Dr Umar Alatas yang didampingi oleh Wakil Rektor bidang Akademik, Dr Fachrudin A. Yahya, Kepala BAAK-SI, Dr If’all dan Ketua Program Studi Manajemen, Muhammad Rezal mengucapkan selamat dan sukses telah mendapatkan kesempatan mengikuti program kampus mengajar gelombang 5 MBKM tahun 2023.

Rektor berpesan, agar menjaga nama baik almamater, serta meminta Ketua program Studi Manajemen merekognisi kampus mengajar dalam bentuk matakuliah.

Sementara itu, Kepala BAAK-SI, Dr If’all mengatakan, yang mendaftar kampus mengajar angkatan 5 tahun 2023 sebanyak 24 orang yang terdiri atas program studi Manajemen, Agroteknologi, dan THP namun hanya 7 orang yang lulus dari program studi Manajemen. Dosen Unisa yang mendaftar sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), sebanyak 11 orang namun belum ada yang lolos.

Adapun mereka yang lolos adalah, Nirmala Sagita Putri, ditempatkan di SDN 6 Banawa Tengah, Dosen Pembimbing Lapangan, Arifudin Abd. Muis dari Universitas Tadulako. Kemudian ada nama Nur Karina, ditempatkan di SDN 1 Banawa Tengah. Dosen Pembimbing Lapangan, Ilmuddin dari Universitas Madako. Adita Nursyafira Asgar ditempatkan di SDN 15 Wara Pantoloan, Dosen Pembimbing Lapangan, Yusuf Ansori dari Universitas Tadulako.

Selanjutnya, Nur Akmalia MS, di SDN Balaang, Banggai. Dosen Pembimbing Lapangan, Sri Chandrawaty Bhakti dari Universitas Tadulako. Normayunita juga di SDN Inpres Balaang, Banggai. DPL Sri Chandrawaty Bhkati, Untad, Mifta Rafikatria, SDN Inpres Balaang, Banggai. DPL Sri Chandrawaty Bhakti dari Untad dan Masdar Amor, satu-satunya yang di tempatkan di SDN Biai. Pasangkayu. Dengan Dosen Pembimbing Lapangan, Heliawati Hambrur, dari Universitas Sulawesi Barat.